logo

ARA dan ARB Saham: Pengertian, Batas, Manfaat, Tips Membeli

ARA dan ARB Saham

Anda yang saat ini sedang belajar saham tentunya ingin benar-benar belajar secara menyeluruh agar dapat berinvestasi dengan baik. Karena saham yang fluktuatif membutuhkan ketajaman analisis untuk menentukan tindakan atas saham yang dimiliki atau berniat ingin dimiliki. Istilah ARA dan ARB adalah dua istilah saham yang akan Anda pelajari melalui ulasan ini. 

Bagi investor pemula tentunya ini adalah pertama kalinya Anda mendengar istilah ARA dan ARB, bukan? Ulasan di bawah ini akan membantu Anda untuk memahami maksud dari kedua istilah dalam saham tersebut dengan baik. Silakan Anda simak ulasan pembahasan mengenai ARA serta ARB di bawah ini!

Apa Itu ARA dan ARB dalam Saham?

ARA merupakan istilah kependekan dari Auto Rejection Atas. Maksud dari istilah ini adalah saham-saham yang berada pada kondisi peningkatan harga secara signifikan dalam jangka waktu tertentu. Ya, jadi ARA bisa Anda sebut dengan salah satu cara untuk mengklasifikasikan suatu pergerakan saham-saham di pasar saham. 

Kenaikan nilai saham yang dapat masuk ke kategori ARA ini tidak sembarang naik. Hanya nilai kenaikan yang mampu melebihi batas atas dari Bursa Efek Indonesia saja yang dapat masuk ke kategori ARA. 

Berbanding terbalik dengan ARA, ARB adalah cara untuk menyebut saham-saham yang mengalami penurunan nilai secara signifikan dalam jangka waktu tertentu. Sama seperti ARA yang punya batas dari BEI, saham yang masuk ke ARB peningkatannya juga harus di bawah batas BEI. 

Batas ARA dan ARB Saham

Di atas sudah sedikit disinggung mengenai batasan-batasan suatu saham dapat masuk ke kategori ARA serta ARB. Anda tentunya penasaran seperti apa perhitungan batas ARB saham dan batas ARA suatu saham, bukan? Maka, berikut inilah tata cara perhitungan batas dari suatu saham untuk masuk ke ARA atau ARB. 

Perhitungan Batas ARA 

Perhitungan batas pertama yang dapat Anda pelajari adalah perhitungan batas ARA dari suatu saham perusahaan. Sumber data dari perhitungan ini akan berbeda dari setiap saham perusahaan sehingga tidak berlaku generalisasi. Anda harus menghitung satu per satu saham perusahaan yang ingin Anda ketahui batas ARA-nya. 

Data yang harus Anda ketahui untuk melakukan perhitungan ARA adalah nilai tutupan saham perusahaan dan batasan ARA dari saham tersebut. Misalnya sebuah saham nilainya adalah Rp 10.000 ketika pasar saham tutup dan punya nilai batas ARA 25%. 

Maka, Anda dapat menghitung batas kenaikan maksimal saham tersebut dengan cara menjumlahkan nilai saham dengan 25% dari Rp 10.000 tadi. Jadi, Anda akan mendapatkan nilai Rp 10.000 + Rp 2.500 yang menghasilkan Rp 12.500. Nilai Rp 12.500 inilah yang merupakan batas atas kenaikan maksimal dari suatu saham.

Apabila nilai saham mampu melebihi batas kenaikan tersebut, maka saham akan masuk ke kategori ARA. Selain itu, jangan lupakan pula bahwa kenaikan tersebut harus terjadi secara signifikan dalam waktu tertentu. 

Perhitungan Batas ARB

Menghitung batas ARB adalah hal yang mudah dan tak jauh berbeda dengan tata cara menghitung batas ARA di atas. Sumber data perhitungan juga berasal dari nilai saham pada saat pasar saham tutup. Misalnya sebuah perusahaan nilai saham tutupnya adalah Rp 10.000 dan memiliki batas ARB sebesar 7%. 

Maka, untuk menghitung batas ARB Anda hanya perlu mengurangkan Rp 10.000 dengan nilai 7% dari Rp 10.000 tadi. Anda akan memperoleh angka Rp 10.000 – 700 = Rp 9.300. Nilai saham Rp 9.300 adalah batas terendah dari saham tersebut untuk masuk ke kategori ARB. 

Cara lain untuk mengetahui suatu saham masuk ke kategori ARB adalah dengan memeriksa penjualan saham tersebut. Apabila tidak ada indikator kegiatan pembelian di antrean jual beli saham, maka Anda dapat menyebut saham tersebut masuk ke ARB. 

Nilai saham yang turun tentu akan mempengaruhi minat investor untuk membeli saham dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, bila nilai saham turun kolom antrean pembelian saham akan kosong. 

Cara untuk mengetahui ARB saham yang satu ini tentu lebih mudah daripada harus melakukan perhitungan satu per satu. Bila Anda sedang menghindari saham ARB, maka Anda bisa memeriksa kolom jual beli sebelum membeli sahamnya. Namun, Anda tetap harus menghitung bila tujuan Anda adalah menganalisis saham dari perusahaan yang bersangkutan. 

Manfaat ARA dan ARB Saham

Keberadaan ARA serta ARB dari saham tentu memiliki manfaat tersendiri. Sebagai investor saham, Anda tentunya harus mengetahui apa saja manfaat ARA dan ARB. Manfaat kedua kategori ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat untuk investor dan perusahaan. 

Dengan kata lain ARA serta ARB ini memberikan manfaat bagi dua belah pihak yang terlibat dalam transaksi saham. Bagi seorang investor ARB serta ARA adalah peluang yang bagus untuk mendapatkan keuntungan dari saham lebih banyak dari seharusnya. ARB dari suatu saham merupakan perwujudan dari jaminan bahwa harga dari saham tersebut akan kembali ke tarif normalnya dalam periode tertentu.

Sedangkan untuk perusahaan, ARA serta ARB saham menjadi pelindung dari nilai saham dari anjlok ke nilai saham yang terendah. Tidak adanya batasan tertentu dari nilai saham dapat meningkatkan risiko kerugian suatu perusahaan menjadi lebih tinggi lagi. Oleh karena itulah, adanya ARA serta ARB ini begitu penting bagi suatu perusahaan dan juga investor maupun para trader saham.

Tips Membeli Saham ARA dan ARB

Berhubung saham merupakan komoditi yang fluktuatif, investor harus berhati-hati ketika memilih saham yang akan mereka beli. Anda sebagai investor pemula tentunya membutuhkan tips membeli saham ARA dan ARB. Inilah tips-tips yang harus Anda perhatikan ketika mengincar saham yang masuk ke status ARA atau ARB. 

  • Memperhatikan harga penawaran dari perusahaan agar tahu nilai saham yang paling umum sehingga tidak membeli saham dengan harga yang terlalu mahal dari seharusnya. 
  • Cari tahu besaran market cap dari perusahaan karena makin besar market cap-nya, maka akan makin bagus pula nilai fundamental dari perusahaan tersebut. 
  • Lakukan analisis prospek terhadap perusahaan di masa mendatang untuk mengetahui kemampuan perusahaan bertahan di masa mendatang sehingga tidak rugi ketika membeli sahamnya. 

Sudah Lebih Tahu Tentang  ARA dan ARB dalam Saham?

Belajar mengenai saham adalah hal yang seru dan menantang, bukan? Pasalnya, ada begitu banyak hal yang harus Anda pelajari dalam waktu singkat untuk mengejar ketertinggalan Anda mengenai literasi saham. Bagaimanapun juga Anda pasti memiliki keinginan tinggi untuk segera bermain saham di bursa. 

Demikianlah pembahasan mengenai ARA serta ARB saham yang bisa Anda ketahui dan pelajari. Sekarang, istilah ARA serta ARB adalah istilah yang tak lagi asing dan sudah Anda pahami dengan baik. Pergunakan pengetahuan Anda mengenai investasi untuk mempertimbangkan dan membuat keputusan investasi terbaik Anda. 

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn
Email

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

happy-woman-walking-on-beach-PL6FA7H.jpg

SanFair Newsletter

The latest on what’s moving world – delivered straight to your inbox