logo

Ini Mobil Startup China yang Bisa Terbang saat Macet

mobil startup china

Muak dengan kemacetan ibu kota yang tampaknya kembali tren saat masuk ke era endemi Corona? Sepertinya kita harus mulai belajar mencari solusi, alih-alih menyalahkan pihak tertentu. Salah satunya adalah belajar dari China. Pasalnya, baru-baru ini ada kejutan baru dari penemuan berkat perusahaan startup China.

Bayangkan, ratusan penduduknya yang mayoritas berbahasa Mandarin menyahut kagum. Ada pemandangan fantastis yang tidak akan pernah mereka lupakan. Bayangkan mobil bersayap yang cukup untuk dua orang terbang, seperti di film-film fiksi ilmiah. Mobil ini melayang sekitar 30 meter atau 100 kaki di atas tanah.

Tidak lama, mobil ajaib itu turun ke bumi secara perlahan. Warga China bersorak-sorai menyambut keajaiban tersebut.

Adegan ini mungkin lazim terlihat dalam film-film fiksi ilmiah. Namun, inilah mobil startup China yang biaya produksinya mencapai 2,1 miliar rupiah. Mobil ini dapat membantu pengemudi dan penumpangnya menghindari kemacetan lalu lintas.

Mobil Terbang Produksi Xpeng Aeroht China

mobil terbang xpeng aeroht china

Beberapa bulan menjelang akhir 2022 ini, Xpeng Aeroht telah melakukan dua uji coba penerbangan umum perdana pesawat mereka. Latihan 90 detik pertama dilakukan di dekat Pulau Palm Jumeirah di Dubai pada Oktober 2022. Latihan yang kedua dilaksanakan di Guangzhou, China.

Selain memproduksi pesawat, mereka juga merintis usaha mobil terbang. He Xiaopeng, pendiri miliarder perusahaan EV, berpendapat bahwa mereka dapat mengatasi masalah peraturan ketat di China terkait usaha berbasis teknologi. Bersama pendukungnya, mereka yakin dapat mengubah mobilitas masyarakat dengan proyek ini.

Saat menghadiri GITEX, acara teknologi di Dubai, Brian Gu, presiden Xpeng, berpendapat, “Mobil terbang mendekati realitas dan menurut kami inilah saatnya untuk ikut berperan. Industri ini sudah menghasilkan banyak terobosan teknis.”

Menurut Brian Gu, beberapa terobosan teknis yang telah dihasilkan industri ini termasuk pengurangan berat, penghindaran rintangan, hingga elektrifikasi produk.

Tentu saja, ada berbagai komentar mengenai mobil startup China ini. Kelompok skeptis mengatakan bahwa teknologi mobil terbang masih terlalu dini untuk saat ini. Sedangkan, mereka yang setuju tentu mendukung penemuan ini, terutama agar dapat mengatasi masalah kemacetan lalu lintas.

Sekilas Tentang Xpeng Aeroht

sekilas mobil terbang

Zhao Deli, seorang siswa drop-out yang kini berumur 45 tahun, ternyata menjadi pendiri perusahaan Xpeng Aeroht pada 2013. Perusahaan ini adalah perusahaan mobil terbang terbesar di Asia. Xpeng Aeroht mengintegrasikan mesin atau teknologi pintar dengan aviasi modern. Tujuan jangka panjang perusahaan ini adalah memproduksi mobil listrik terbang dengan teknologi pintar sekaligus aman bagi pengendara individu.

Proyek jangka panjang Xpeng Aeroht lainnya saat ini adalah produk dan solusi terkait transportasi tiga dimensi (3D).

Saat hadir dalam GITEX, prototipe mobil terbang Xpeng Aeroht sampai menarik perhatian Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, untuk berswafoto di dekatnya. Beliau bukan satu-satunya karena banyak hadirin yang juga mengantre untuk berfoto dengan mobil terbang di samping mereka.

Sebenarnya, prototipe buatan startup China ini masih masuk kategori pesawat terbang. Namun, karena bentuknya lebih mirip mobil bersayap, produk mereka jadi sangat menonjol di pameran tersebut. Sementara itu, banyak transportasi pesawat lepas landas serta mendarat vertikal listrik lainnya dalam acara tersebut tidak beroda dan tidak bisa dijalankan di darat.

Namun, mobil terbang ini juga dirancang untuk tetap bisa berjalan di darat seperti mobil biasa. Dengan kata lain, pengendara bisa menyetir mobil ini selama sekitar 90% waktu mereka. Bila menghadapi kemacetan lalu lintas, pengendara tinggal menerbangkannya.

Zhao menerangkan bahwa mobil dengan empat mesin listrik serta delapan baling-baling itu akan mulai diproduksi secara massal pada 2025 nanti. Menurut Zhao, perkiraan harga jual mobil terbang ini adalah satu juta yuan per unit. Mengikuti kurs saat ini, satu yuan berarti setara dengan 140 ribu dolar Amerika atau sekitar 2,1 miliar rupiah.

Mobil startup China yang bisa terbang ini memang masih dalam tahap uji coba. Namun, mengingat kemungkinan makin bertambahnya penduduk di masa depan, yang berarti bertambahnya kemacetan di jalan raya, kenapa hal ini tidak mungkin diwujudkan? Bahkan, kehadiran mobil terbang mungkin bisa berguna juga bagi tim kesehatan di daerah perkotaan. Tidak ada lagi masalah kemacetan yang bisa menghambat mereka mengantar pasien ke rumah sakit secepat mungkin.

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn
Email

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

happy-woman-walking-on-beach-PL6FA7H.jpg

SanFair Newsletter

The latest on what’s moving world – delivered straight to your inbox