Sebagai investor saham, Anda tentunya harus memiliki pemahaman yang bagus mengenai saham termasuk kategori saham blue chip. Belajar investasi tidak bisa setengah-setengah karena penilaian dan pertimbangan Anda bisa tidak pas. Sedangkan, dalam berinvestasi sendiri ada kemungkinan kerugian bila Anda menginvestasikan uang ke saham yang salah.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai dunia investasi termasuk ke dalam setiap komponen investasi sangatlah penting. Sekarang, mari belajar mengenai saham blue chip Indonesia yang saat ini sedang populer. Anda tentunya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mencicipi investasi blue chip ini, bukan?
Apa Itu Saham Blue Chip?
Pertama-tama, Anda tentu harus paham apa yang dimaksud dengan kategori saham yang bernama blue chip ini. Ya, blue chip adalah kategori saham dan bukannya jenis saham. Dengan begitu, ada banyak sekali saham-saham yang bisa Anda beli di dalam kategori blue chip.
Saham blue chip adalah sebuah ketegori untuk menyebut saham-saham dari perusahaan dengan ketentuan tertentu. Ketentuan dari perusahaannya adalah memiliki reputasi baik, manajemen keuangan yang baik, dan punya kapitalisasi pasar dengan nilai yang besar.
Dari sini tentunya Anda sudah berkeinginan untuk mengincar investasi di kategori saham ini. Karena bagaimanapun tak ada investasi yang lebih baik daripada berinvestasi di perusahaan dengan kondisi dan reputasi yang bagus.
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Walaupun blue chip merupakan kategori dari sebuah saham, ketika Anda membeli sahamnya pun tak kan ada tanda bahwa saham itu blue chip atau bukan. Oleh karena itu, Anda harus mempelajari dengan baik ciri-ciri saham blue chip agar tak salah investasi saham.
Sebenarnya, dari definisi dari saham blue chip ini Anda sudah mendapatkan semacam clue mengenai kategori blue chip. Cluenya adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi bagus dan pengelolaan keuangan yang mantap. Namun, Anda bisa mempelajari ciri-ciri dari saham yang termasuk ke kategori blue chip dari beberapa poin ulasan berikut ini.
Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar
Sebuah saham dapat masuk ke kategori blue chip apabila kapitalisasi pasar atau harga keseluruhan kepemilikannya besar. Anda bisa membedakan blue chip dari saham yang lainnya bila saham tersebut punya kapitalisasi di atas 40 triliun. Pada kategori saham jenis ini paling besar nilai kapitalisasi pasarnya mencapai 10 triliun.
Punya Kinerja Perusahaan yang Solid
Melihat dari ciri kapitalisasi pasar yang luar biasa besar tentunya perusahaan tersebut haruslah punya kinerja yang solid. Hanya perusahaan yang punya manajemen keuangan yang baguslah yang dapat memiliki nilai kapitalisasi sebesar itu.
Mudahnya, Anda bisa melihat apakah perusahaan tersebut punya utang atau tidak. Bila punya sekalipun Anda tidak bisa langsung mengeluarkannya dari kategori saham blue chip. Jumlah utang yang kecil masih memungkinkan untuk saham perusahaan tersebut masuk ke kategori blue chip.
Konsistensi Pembagian Dividen
Sebuah perusahaan dapat tergolong ke kategori blue chip juga bisa Anda lihat dari konsistensi pembagian dividen. Apabila perusahaan mampu membagikan dividennya secara konsisten, maka perusahaan mendapat keuntungan dan punya pengelolaan yang baik.
Menjadi Market Leader
Ciri yang satu ini merupakan salah satu ciri yang paling mudah Anda kenali untuk membedakan saham dalam kategori blue chip. Anda bisa memilah mana perusahaan yang mampu menjadi pemimpin pada sektor industri mereka. Carilah perusahaan yang memiliki produk ternama dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia secara mayoritas.
Perusahaan Punya Reputasi Tinggi
Anda juga bisa menilik dan memeriksa reputasi dari perusahaan pemilik saham. Umumnya, perusahaan yang memiliki saham dengan kategori blue chip juga akan masuk ke indeks LQ45 dan IDX30. Anda bisa mengecek kedua indeks ini sebelum memastikan kategori sahamnya dan menginvestasikan uang Anda.
Daftar Saham Blue Chip Indonesia
Setelah mengetahui mengenai saham blue chip dan ciri-ciri dari saham tersebut, Anda tentunya penasaran dengan daftar saham blue chip. Informasi mengenai daftar saham pada kategori blue chip ini akan memudahkan Anda yang mengincar investasi saham blue chip. Maka, berikut ini adalah beberapa saham perusahaan yang berhasil masuk ke kategori blue chip.
Saham BBCA dari Sektor Perbankan
Daftar saham kategori blue chip pertama yang dapat Anda ketahui adalah saham dari BCA atau Bank Central Asia. Nilai kapitalisasi dari saham BBCA ini mencapai 1110,58 triliun dengan kisaran sahamnya Rp 9.000 per lembar. Anda harus menyiapkan uang kira-kira Rp 900.000 untuk mendapatkan 1 lot saham BBCA.
Saham BBRI dari Sektor Perbankan
Masih dari sektor perbankan, ada saham BBRI dari BRI atau Bank Rakyat Indonesia. BBRI memiliki nilai kapitalisasi pasar lebih dari 664 triliun dengan harga saham per lembarnya di kisaran Rp 5.000. Investasi 1 lot saham di BBRI membutuhkan Rp 500.000 saja dan nilai ini tentunya lebih rendah dari BCA.
Saham BMRI dari Sektor Perbankan
Saham BMRI atau saham dari Bank Mandiri juga termasuk ke kategori saham blue chip. Nilai kapitalisasi dari BMRI mencapai 236,78 triliun. Meskipun lebih rendah dari kedua saham dari sektor perbankan di atas, saham dari BMRI ini masih patut Anda pertimbangkan. Harga per lembar saham dari BMRI berkisar di angka Rp 5.000 saja.
Saham TLKM dari Sektor Telekomunikasi
Bagi Anda yang berminat di sektor telekomunikasi, Anda bisa mempertimbangkan saham dari TLKM dari Telkom Indonesia. Saham TLKM memiliki kapitalisasi pasar mencapai 411,11 triliun. Sedangkan untuk harga saham per lembarnya hanya sekitar Rp 4.000-an saja. Modal investasi yang Anda butuhkan untuk membeli 1 lot saham dari TLKM lebih kecil daripada sektor perbankan.
Sudah Lebih Tahu Tentang Saham Blue Chip?
Setelah mengetahui mengenai kategori saham yang satu ini, apakah Anda sudah punya incaran blue chip? Segera rencanakan investasi Anda dengan baik agar Anda pun bisa mendapatkan harga saham terbaik di kategori ini. Anda tentunya tidak berpikir bahwa saham ini akan mudah Anda dapatkan, bukan?
Silakan mulai pemburuan Anda untuk mendapatkan slot saham blue chip dari beberapa perusahaan terbaik di Indonesia. Ada baiknya untuk memprioritaskan investasi pada kategori saham ini sebelum kategori saham yang lain. Akan tetapi, tentu saja pertimbangkan kondisi pasar saham dengan baik agar Anda bisa mendapatkan keuntungan investasi yang besar.
