logo

Tips Agar Startup Bertahan Melalui Tech Winter

tips agar startup bertahan

Tren startup yang dimulai sejak 2015 sempat menggoyahkan lanskap bisnis tradisional. Banyaknya perusahaan rintisan ini juga telah membuka lapangan kerja baru. Para pekerja muda pun banyak yang berminat, apalagi mengingat mereka bisa belajar banyak hal baru dalam waktu cepat.

Namun, tantangan menggairahkan startup bisa kehilangan daya tariknya saat mengalami gangguan. Makanya, bila hal ini sampai terjadi, minat pekerja untuk bergelut di sini pun bisa berkurang karena perasaan tidak aman. Mereka jadi cenderung memilih perusahaan yang sudah stabil secara ekonomi.

Menurut CB Insights, tahun 2021 adalah tahunnya investasi modal ventura global. Total nilai kesepakatan bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Ini terjadi karena para investor memberikan dana mereka untuk beberapa startup terinovatif di dunia.

Sayangnya, tren ini tidak berlangsung lama. Masih menurut CB Insights, pada kuartal ketiga tahun 2022 ini, pendanaan ventura global mencapai 329,2 miliar dolar Amerika Serikat. Ada proyeksi agar hasilnya mencapai 438,9 miliar dolar Amerika Serikat pada akhir 2022.

Dari sini, kita dapat mengamati bahwa terjadi 30 persen penurunan proyeksi dana bila dibandingkan dengan tahun 2021. Secara global, ada dana sebesar 630,3 miliar dolar Amerika Serikat yang diinvestasikan secara global pada tahun itu.

Tidak heran bila fenomena ini menimbulkan kekhawatiran bagi para penggiat startup di kawasan Asia Pasifik. Apakah mungkin startup mampu bertahanmelalui masa sulit ini yang dikenal dengan sebutan tech winter?

Sekilas Tentang Tech Winter

sekilas tentang tech winter

Apa itu tech winter? Istilah ini berarti kondisi terjadinya penurunan minat dan investasi pebisnis dalam hal teknologi. Bisa diperkirakan, dengan banyaknya kemajuan teknologi yang cukup pesat membuat pasar dilanda kejenuhan. Ibarat musim dingin yang menjadi waktu istirahat bagi banyak orang, begitu pula dengan musim dingin teknologi di dunia bisnis.

Tidak ada salahnya dengan kemajuan teknologi, selama dapat mempermudah hidup manusia dan tetap ramah lingkungan. Sayangnya, antusiasme berlebihan yang disertai oleh periode sibuk berinvestasi menyebabkan lompatan jauh ke depan dalam berbagai industri. Tidak hanya kekecewaan saat prediksi kemajuan mungkin gagal tercapai, banyak manusia yang kewalahan karena merasa harus ‘berkejaran’ dengan kemajuan teknologi yang kerap terjadi. Rasanya seperti tidak ada jeda untuk menelaah dan meresapi perubahan yang seakan nyaris tanpa henti.

Fenomena ini berbeda dengan gelembung dotcom atau dotcom bubble. Dalam tech winter, tidak ada jaminan kembalinya modal dana yang sudah disetor untuk mendukung perusahaan startup, termasuk yang berbasis teknologi dan bermodal swasta.

Lalu, apa tips startup bertahan melalui masa sulit ini? Kabar baiknya, terjadi penurunan minat terhadap investasi di startup bukan berarti hilangnya minat tersebut sama sekali. Investasi modal ventura masih terjadi dalam nominal signifikan.

Contoh: dibandingkan dengan tahun 2020 lalu dengan dana 298,2 miliar dolar Amerika Serikat, jumlah dana investasi modal ventura tahun ini sudah melewati nominal tersebut. CB Insights juga menyatakan bahwa 66 persen dari kesepakatan tahap awal seharusnya dapat menaikkan optimisme para penggiat startup.

tips memulai startup

Di masa sulit ini, berikut tips startup untuk bertahan melalui tech winter:

1. Optimalkan belanja

Dalam tahap ini, investor lebih berfokus pada pendapatan daripada pertumbuhan. Lakukan peninjauan secara berkala untuk memastikan pelanggan memakai model penetapan biaya paling hemat. Hindari juga menggunakan terlalu banyak layanan bila belum tentu membutuhkan semuanya.

2. Bangun kemampuan serta komunitas untuk meraih sukses sepanjang waktu

Tingkatkan keterampilan berbisnis agar tidak tertinggal oleh kompetitor yang pastinya berusaha selalu selangkah di depan. Misalnya: membekali karyawan dengan kursus sertifikasi keahlian dan menggandeng pelanggan sebagai komunitas pendukung startup. Kedua hal tersebut dapat membantu perusahaan bertahan menghadapi tech winter.

3. Fokus pada ide serta peluang

Konsisten pada ide dapat membuat tujuan perusahaan startup lebih jelas dan terarah. Misalnya: tidak mudah terseret oleh tren sehingga ‘latah’ mengikuti strategi branding yang sama dengan kompetitor atau perusahaan lainnya. Temukan peluang agar perusahaan bisa tampil sebagai pencetus tren, alih-alih pengekor dari tren lain yang sudah ada.

Meski terdengar sederhana, semua tips startup di atas dapat dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan. Semoga banyak perusahaan startup yang bisa bertahan melalui tech winter.

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn
Email

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

happy-woman-walking-on-beach-PL6FA7H.jpg

SanFair Newsletter

The latest on what’s moving world – delivered straight to your inbox